Thursday, June 19, 2008

SEKILAS INFO AKTUAL

FENOMENA PENJUALAN NILAI DI PERGURUAN TINGGI

Pada saat kita tahu bahwa mahasiswa tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik, bahkan mendapat nilai dibawah batas lulus. Dengan gampangnya sang dosen meluluskan mahasiswa tanpa melalui proses apapun, hanya dengan fulus Rp. 500.000 s/d 1.200.000 (Jual nilai plus nilai skripsi) Parah Abizzzzzzzzzzzz!!!

Entah karena memang sistem pendidikan kita tidak memiliki kontrol yang baik atau otak dari dosen tersebut sudah rusak!!! (itu namanya prostitusi akademik!!)
Ini adalah fakta yang perlu dipublikasikan,...untuk diketahui dan diinformasikan kepada khalayak masyarakat, bahwa fenomena ini adalah hal yang biasa di sebagian institusi pendidikan. Tidak heran kalau produk dari lulusannya payah dalam hal uji kompetensi apalagi jika dihadapkana pada Uji dari luar negeri (kasihan sekale????)

Suatu ketika ada segelintir mahasiswa yang kesulitan masuk kerja, hanya karena tidak mampu bersaing dengan peserta lain dan bahkan yang sudah masuk kerja stress karena tidak mampu mengikuti standar kelayakan yang sudah ditentukan. Alhasil...mahasiswa tersebut drop out dan akhirnya hanya mampu bekerja di instansi dengan kompetitif yang rendah (bagiamana mau berkembang??)

Lihat kembali latar belakang mahasiswa yang hanya mengandalkan uang untuk lulus, yang lebih mengerikan pada saat dosen memberikan alternatif untuk membeli nilai. Taruhlah si A mendapat nilai akhir D, dengan kualifikasi nilai UTS 4,3. Nilai UAS 3,0. Nilai tugas 0, kehadiran Cuma 20%. Bisa dibayangkan berapa nilai akhir yang diperoleh si A. Bulshit kalau mahasiswa tersebut bisa lulus!! Tanpa ada proses apapun. Sebagian oknum yang berlaku hanya anteng diam tanpa dosa...Anehnya kebijakan dari institusi itu tidak menindaklanjuti kejadian itu, apalagi mengusut tuntas kasus tersebut.(mungkin saja ikut andil dengan keuntungan tersebut?, Wallahu A’lam...hanya Allah yang tahu).

Fakta ini menjadi pembelajaran bersama baik itu mahasiswa maupun untuk dosen itu sendiri. Publish ini sama sekali bukan untuk mengintimadasi pihak manapun tapi sebagai kontrol agar profesi dosen tidak dikotori oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, jangan jadikan profesi mulia ini sebagai ladang mengeruk keuntungan pribadi.
Read more...

Read More..

KOMENTAR ANDA