Tuesday, May 20, 2008

Hubungan pola jajan dengan status gizi anak usia sekolah

HUBUNGAN POLA JAJAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH
KELAS IV, V DAN VI DI SDN PAMENGKANG II KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON TAHUN 2004

ASIAH
Staf Pengajar Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Cirebon


Abstrak
Masalah gizi utama yang banyak dihadapi oleh anak usia sekolah adalah gizi kurang yang secara umum disebabkan oleh adanya kekurangan asupan energi dan protein. Di SDN Pamengkang II Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, siswa dengan status gizi kurang mencapai 18,57%. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi tersebut, diantaranya adalah pola jajan yang merupakan bagian dari pola makan setiap hari.
Penelitian korelasional ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan pola jajan dengan status gizi pada anak usia sekolah kelas IV, V dan VI. Dilakukan dengan menggunakan angket dan data pola jajan dan penggunaan KMS untuk anak tingkat sekolah dasar dan Madrasah Ibtida’iyah untuk pengukuran Antropometrik data status gizi (BB/TB). Sample diambil secara Purposive Sample dari populasi kelas IV, V dan VI yang memenuhi criteria subyek penelitian yaitu; pola makan dirumah yang cukup baik (3x/hari), konsumsi makan dirumah perhari termasuk kategori cukup baik (dengan skor BJK 5- 10).
Hasil penelitian yang diperoleh, responden mempunyai pola jajan sehat sebesar 47,14% dan pola jajan kurang sehat sebesar 35,48%. Sedangkan responden dengan status gizi baik sebesar 75,71%. Status gizi kurang sebesar 18,57% dan gizi lebih/ gemuk sebesar 5,1%. Dari hasil uji korelasi Rank Spearmen menunjukkan bahwa pola jajan anak usia sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan status gizi sebesar 0,469.
Disarankan agar kebiasaan jajan pada siswa SD hendaknya mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung untuk turut bertanggung jawab atas tumbuh kembang anak diusia tersebut.
Kata Kunci: Pola Jajan, Status Gizi

0 comments:

KOMENTAR ANDA