EKOLOGI MANUSIA, ADAPTASI PANAS
DAN SISTEM KEPERCAYAAN
SYNDROM PANAS- DINGIN YUCATAN
Diterjemahkan oleh: Linda Yani
Dari Sumber: Jhon M. McCullough
Hal penting pada saat manusia mengalami stress maka suhu tubuh akan panas dan ini merupakan fakta yang perlu diketahui, sebagai contoh pada tubuh manusia normalnya adalah 37°C atau kenaikannya 5°C dari batas normal. Selama manusia hidup dan bekerja maka panas tubuh akan meningkat lebih dari normal. Sebagian besar penelitian mencatat stress panas di Tucal, Yucatan, Mexico (McCullough, 1972). Dan dapat diperoleh data secara spesifik dari data tesebut.
Kondisi puncak di pedesaan Yucatan tiap harinya bisa mencapai suhu 38°C/ 39°C di tempat teduh selama musim kering dengan radius temperatur mencapai 60°C. ketika musim hujan biasanya dingin, dengan suhu 36°C tapi dengan rata- rata kenaikan relatif lembab. Iklim semacam ini dapat mengembangkan tanaman gandum dan hasil panen lainnya, mendirikan piramida. Dan sebagai alat ukur kehidupan ekonomi dasar dengan menggunakan metode penghitungan. Ternyata, suhu panas merupakan faktor penting kehidupan masyarakat Yucatan. Factor morfologi dan physiology mengadaptasi panas di Yucatan merupakan bahan perbincangan siapapun (McCullough, 1972), dan perhatian disini menyangkut adaptasi perilaku panas sebagai pengaruh dari system kepercayaan masyarakat setempat atau pedesaan dan menyebutnya dengan “panas- Dingin” (2) syndrom (Currier, 1996)
Syndrom “panas- dingin” merupakan kategori objek dan proses, khususnya berhubungan dengan makanan dan kesehatan, termasuk tipe “panas” dan “dingin”. Dengan peningkatan diatas keseimbangan “panas” dan “dingin” dalam tubuh manusia. Syndrom ini mengetahui untuk area lingkungan sekitar dan untuk mengetahui dengan adanya perbedaan budaya anthropologi terkait dengan kesehatan (Bonfil Batalla, 1962), prinsip physiologi (Redfield & Villa Rojas, 1934), alas an budaya sebagai realita physiologi (Currier, 1966), atau sebagai budaya dan fenomena sejarah (Foster, 1953, 1960; Rubel 1960; Ingham 1970). Sugesti ini merupakan sindrom penting dalam factor di adapatasi perilaku terhadap panas di Maya Yucatan, jika alas an tersebut adalah perilaku maka bukan dasar pshyologi. Gambaran budaya syndrom “panas- dingin” di Maya Yucatan dapat menggambarkan penduduk setempat (McCullough, 1972; Bonfil Batalla 1962; Redfield dan Villa Rojas 1934).
Pusat syndrom “panas- dingin” adalah konsep “panas” dan “dingin”, dan keseimbangan musim. Berdasarkan penelitian Ingham (1970) mencatatnya secara menyeluruh, panas dan dingin merupakan beda definisi. Mereka secara tidak langsung mengkaitkan dengan mengukur kondisi temperatur dengan menggunakan termometer, sebagai persamaannya dengan kategori makanan (Redfield dan Villa Roijes 1934; Bonfill Batalla 1962). Mereka menghubungkan dengan definisi “kedinginan” atau “kepanansan”. Alasannya dengan kategori tersebut dengan persepsi individu, secara langsung bagaimana makanan mempengaruhi tubuh manusia. Pada keadaan dingin butuh makan karena mereka menganggap dingin dapat meningkatkan lemak tubuh.
Kondisi hangat memungkinkan dapat berfikir, seseorang dapat meningkatkan hangat tubuh atau suhu tubuhnya.
Hal penting pada Syndrom panas dingin dalam perubahan perilaku untuk suhu panas sebagai tolak ukurnya; bersama, mereka membentuk latar belakang konsep untuk adapatsi perilaku, sebagai berikut:
1. Ukuran air garam, seseorang bekerja untuk dapat meningkatkan “panas” dari sinar matahari dan mengerjakannya sendiri. Hal tersebut dapat meningkatkan cairan dalam tubuh, tapi air sebagai substansi panas, dengan air maka dapat mengurangi efek terhadap masalah tesebut sehingga dapat mendinginkan seseorang dan menghasilkan keseimbangan dalam tubuh.
2. Ukuran perlindungan dingin, bekerja dan sinar matahari membuat suhu menjadi panas, seseorang yang bekerja akan meningkatkan suhu tubuh dan meminimalkan penyakit dengan penyerapan keringat. Mereka harus duduk diluar rumah untuk mendingnkan suhu tubuh setelah bekerja. Pada saat kedinginan dan penguapan keringat maka hal itu dapat mengurangi kelelahan dan penyakit .
3. Ukuran kecepatan berjalan, semua pekerjaan apabila dikerjakan secara cepat dapat meningkatkan suhu tubuh, ini memungkinkan ketidakseimbangan antara panas. Seseorang jika bekerja dipengaruhi oleh jarak dan waktu, menggunakan perjam berjalan antara 4 km. Ini dapat dipertahankan 2 sampai dengan 4 jam setiap harinya, dilakukan pada saat musim hujan, ketika berjalan, seseorang tidak dapat berhenti atau istirahat sejenak untuk menghasilkan panas dan mencegah sakit. Seorang petani bekerja sejak pagi hari dapat mengembangkan kesehatnnya secara menyeluruh.
Ukuran tersebut secara umum menggambarkan ukuran phroplastik yang dapat mengurangi bahaya ekek panas. Di dalam ilmu medis pernah didiskusikan oleh Leithed dan Lind (1964) sebagai reaksi dari tanda bahaya, dan penyakit sepertiu henti panas, pembengkakan akibat panas, gonorhoe, dan neurusathenia tropical seringkali menyerang pada gejala awal dan serius. Hal tersebut lebih dari 2 kasus pernah ditemukan pada pabrik industri yang dapat menimbulkan nyeri hebat serta dapat mengakibatkan fatal apabila tidak mendapatkan perawatan medis. Kejadian ini dapat menimbulkan kramp dan stroke.
Panas kramp ini merupakan karakteristik ditandai dengan adanya nyeri spasme karena adanya voluntary otot akibat dari kerja keras yang berlebihan dalam lingkungan yang panas (Leithead dan Lind 1964; 170- 177). Dan sevara umum mengakibatkan strike dan kranp sebelum melakukan pekerjaan. Factor lain yang mengakibatkan kramp adalah adanya desakan atau peningkatan udara dingin, seperti mandi, minum air dingin setelah melakukan kegiatan atau bekerja. Lebih efektif perawatan panas kramp adalah injeksi intravena atau therapy Saline, penggunaan obat oral. Panas kramp lebih mudah jika diberikan dengan cara ditingkatkan intake garam atau reduksi cairan non garam selama bekerja dan penyempitan setelah bekerja atau selama mengkonsumsi makanan.
Heatstoke juga disamakan dengan adanya peningkatan thermoregulator, biasanya diikuti denfan peningkatan panas lingkungan. Dengan karakteristik system saraf pusat, temperratur anus lebih dari 40,6°C dan seringkali mengalami kekurangan cairan (Leithead dan Lind 1964; 170- 177)..
Ukuran panas dingin sangat menjadi penting untuk epedemiologi dan alasan evolusi. Pemantauan efektif perilaku untuk mengukur panas dingin akan menghasilkan penurunan insiden penanaman pada petani untuk setiap harinya dengan aktivitas. Juga, karena cara jalan cepat efektif hubungannya dengan morphologi dan physiologi dibawah kondisi panas akibat stress (McCullough, 1972). Dan hal ini akan sangat tidak mungkin juika Syndrom panas dingin dapat diukur sebagai pengaruh dari operasi seleksi alami komponen tubuh manusia untuk kepentingan regulasi panas.
Tuesday, May 20, 2008
ADAPTASI PANAS TUBUH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment