UNTUK SESEORANG YANG AKU KAGUMI…
Kerinduanku padamu seolah tak dapat aku bendung lagi, sosok mengagumkan yang selalu ada disaat aku pilu, disaat aku lelah dan disaat aku senang. Bahkan sharing yang selalu kita lakukan selalu menghasilkan energi positif untuk kelangsungan karirku. Tak dapat kupungkiri kehadiranmu (dalam bentuk diskusi & advice) membuatku semakin berpersepsi dan meyakini segala ucapanmu sangat berpengaruh dalam sendi- sendi kehidupanku. Jejak yang sudah aku lalui adalah besar dari campur tanganmu, polesan manis dari setiap nasihat- nasihat bijakmu. Walaupun demikian aku tak serta merta membuat pola itu persis seperti dirimu, aku tetap menjadi diriku sendiri dengan berbagai rem dan kepercayaan yang kau berikan padaku. Ada banyak hal yang membuatku sangat bahagia, tertantang dan tersenyum. Rumus mataharimu membuatku bangkit untuk tetap bersinar bagi semesta alam.
Setiap senyum hangatmu yang selalu kau sunggingkan untukku dan sikapmu yang bersahaja serta kekagumanku akan pola fikirmu membuatku terobsesi akan dirimu. Sekali lagi kau buai aku dengan kemandirian yang mesti terpatri dalam hati dan tindakanku, walau demikian demokratisnya sikapmu tak pelak membuatku semakin mengagumimu. Kau…ajari aku banyak hal dan menciptakan nuansa baru yang beraroma dalam hias mimpi- mimpiku. Tak urung segalanya terasa indah, terasa mudah dan terasa ringan. Seolah dewa fortuna sabar menghampiri segala aktivitasku. Satu hal yang selalu aku ingat…apapun yang aku lakukan tak sedikitpun kau melarangku ataupun menghakimiku tapi dukungan dan support membuat aku terus berkarya.
Waktu telah berlalu, merubah seluruh nadi kehidupanku. Aku tersadar penuh akan konsekuansi yang mesti aku tanggung. Keindahan itu seolah pudar aku rasakan, gejolak hatipun semakin terasa menghimpit gairah karyaku. Tak sedikit pula aku semakin jauh dari rasa yang selama ini aku rindukan, dan tak jarang pula aku merasa haus akan katalisator yang selama ini ada didekatku.
Aku baru tersadar….itu adalah bagian dari masa laluku, bagian dari proses pembelajaranku, bagian dari asaku yang aku bentuk untuk menjadi diriku yang sesungguhnya.
Aku mencoba beranjak dari laluku dan membentuk kembali harapan itu menjadi nyata. Dalam sendiriku aku terus mencari pola, tak sedikit aku terseret arus hidup yang terasa menyakitkan, menatap aral yang terkadang aku nistakan dalam prinsip hidupku. Aku paksa menatap warna hitam pekat didepan mataku. Kutelan pahit, kujabarkan arti dan kusimpulkan maknanya menjadi proses belajarku.
Tuhan sedang mengajariku sebuah “arti” yang selama ini aku lalaikan, Tuhan sedang mengajariku “damai” dalam hati yang selama ini aku abaikan. Dari proses yang aku dapatkan juga termasuk persepsi yang salah membuatku khilaf.
Dan hari ini aku tahu apa yang sesunguhnya Tuhan ajarkan padaku,….sayup- sayup akupun belajar bangkit, mencari dan menguraikan satu persatu permasalahan hidup lalu aku coba terapkan dalam hati, fikiran dan rasaku. Tuhan sayang padaku…mengingatkanku dengan begitu halus, menertibkan hatiku dari segala alpa yang selama ini sering aku lakukan.
Detik ini aku mencoba membangkitkan ikhlasku dan kubentuk kesabaranku dengan lapang dada, kemudian aku coba tersenyum…kusentuh seluruh relung jiwaku. Aku berdiri tegak dan yakinkan dalam hati…Tuhan tetap bersamaku, Tuhan bersama orang- orang yang sabar dan Tuhan mencintai orang- orang yang jujur. Aku tak mau jauh dari Tuhan dan aku takut dijauhi Tuhan. Betapa aku paham bahwa ini adalah pembelajaran yang amat panjang dan berliku.
Tahukah kamu, sakitnya dibaikan? Sakitnya tak dihargai?...inipun belajar, kuuntai doa dan kuelus dadaku, sekali lagi untuk ikhlas dan sabar. Segala saran dan kasihmu cukup membangkitkan aku dari resah ini. Walaupun aku sadari bagimana hadapi munafiknya hidup dan menyaksikan kebiadaban manusia dalam berbagai cara, dengki, sirik, sabotase, dendam dll. Sekali lagi aku tetap pada jalur Tuhan. Sabar….Ikhlas dan berdoalah…., Tuhan selalu bersama kita.
Kamu bilang…sabar bukan berarti pasrah, namun tetap ukir prestasi dan berusaha melakukan yang terbaik. Satu hal yang tak hilang adalah aku tetap berkarya dan aku tetap berjalan menyusuri takdirku untuk memenuhi janjiku selalu menjadi “MATAHARI”. Amin…
Tuesday, May 20, 2008
KEIKHLASAN HATI...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment